Arti nama panggilannya. Saat itu arti masih duduk di bangku kuliah. Aku bersahabat dengan seorang cowok yang merupakan teman lamaku saat aku duduk di bangku SMA. Kuchiki nama panggilannya, dia cowok yang sangat-sangat baik. Dia merupakan tempatku berkeluh kesah, bahkan sejak SMA tipa kali aku akan menjalani hubungan dengan seorang cowok (berpacaran) aku selalu meminta perrtimbangan darinya. Tentunya aku tak selalu ketinggalan bercerita tentang impianku tentang membangun sebuah rumah sederhana, dan hidup dengan membangun sebuah keluarga yang bahagia dan harmois. Jujur aku pernah memendam rasa terhadap Kuchiki. Tapi perasaan itu akhirnya aku kubur dalm-dalm karena saat itu kuchiki tengah menjalin sebuah hubungan special dengan seorang cewek. Kuchiki benar-benar special, bahkan karena kedekatannya dengan ku, kuchiki sangat dengan keluarga ku dan menjadi tempat bertanya oleh orang tuaku bila aku tampak murung atau kurang bahagia. Hinga pada akhirnya, aku dan Kuchiki karena kami teelah lilis kuliah. Dan bekerja di tempat yang berbeda. Meski tak seintensif dulu, Kuchiki sesekali masih menghubungiku meski hanya melalu SMS, telepon, dan sapaan hangat via Fb atau Twitter.
Februari 2011, adllah saat yang tak akan aku lupakan. Ya saat itu aku melangsungkan ucapacara pernikahan dengan seseorang yang telah aku pilih sebagi, tambatan akhir perjalanan cintaku. Tentunya aku tidak lupa juga mengundang Kuchiki datang dalam acara resepsinpernikahanku itu. Meski dalm telepon ia nampak begitu ragu unutk berjanji datang. Namun, pada akhirnya ia menepati janjinya untuk datang dalam acara itu. Aku benar-benar bahagia bisa menikah dengan orang yang telah aku pilih dan dengan kehadiran Kuchiki lengkaplah kebahagiaanku itu. Jujur dalam acara pernikahanku itu aku hanya bertemu Kuchiki hanya beberapa menit saja. Kuchiki, mengucapkan selamat dan menyerahkan sebuah bingkisan kado untukku. Dan berkata semoga bahagia, impianmu akan segera terwujud. Aku bahagia untukmu, dan tidak beberapa Kuchiki lama menghilang di tengah keramaian tamu yang hadir kala itu. Karena aku rasa bingksan dari Kuchiki adalah sangat special aku memisahkannya dari kado-kado lain yang memenuhi kamar malam pertamaku. Akhirnya baru keesokan paginya aku bisa membuka kado-kado itu, karena acara malam pertamaku yang sangat bersemangat. Dan tiba pada kado special dari Kuchiki, karena aku rasa ini adalah hadiah special dari Kuchiki aku membukannya tampa sepengatahuan suaminku. Aku sangat terkejut karena, tidak ada apapun dalam kado itu. Hanya ada dua lembar kertas dan satu pasang kunci. Aku bingung hingga pada akhirnya aku baca satu kertas yang berisi pesan dari Kuchiki. Dear Arti
Selamat, atas pernikahanmu dengan seseorang yang benar-benar kamu sayangi. Pasti malam pertamamu sangat mengesankan, iya kan..? telah banyak yang kita lalui, suka duka kita bersama. Bahkan kamu selalu bercerita tentang kehidupan kamu kepadaku. Tentang mimpimu, tentang keseharianmu. Aku bahagia berkenalan, dan mendapat kesempatan menjadi sahabatmu. Saat itu kamu pernah bercerita tentang mimpimu, untuk membangunn sebuah rumah sederhana dan keluarga yang bahagia dia dalamnya. Kini kamu tengah temukan satu dari mimpmu. Dan bersma surat ini aku sertakan impianmu yang lainnya. Sungguh aku sesalkan diriku, aku terlalu terfokus untuk mengejar satu dari impianmu dan melupakan inti dari inginku, yaitu kamu, Ya aku CINTA kamu... tapi, semua telah terlambat... semua harus dikubur, karena kamu telah menentukan satu dari mimpimu, dan mungkin hanya ini pengobat hatiku. Untuk mewujudkan impian orang yang aku sayangi, tinggallah disana dengan bahagia, meski bukan denganku, aku akan bahagia bila mendengarmu bahagia.
Hanya satu mimpiku, yaitu membahagiakanmu. Dan sekarang telah terwujud dan aku benar-benar sangat bahagia. Berbaktilah pada suamimu. Layani ia dengan tulus. Dan jadilah istri yang baik bagi suamimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar